INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Keterkaitan Sarana Transportasi Dengan Algomerasi Industri

Pembahasan pagi ini kita akan membahas materi Geografi wacana Keterkaitan Sarana Transportasi dengan Algomerasi Industri yang akan di bahas secara lengkap semoga sanggup di pahami dengan gampang dan sanggup membantu teman-teman belajar.

Pembahasan pagi ini kita akan membahas materi Geografi wacana Keterkaitan Sarana Transpor Keterkaitan Sarana Transportasi dengan Algomerasi Industri

1. Sarana Transportasi

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan insan selama ini. Manusia sebagai makhluk dinamis, senantiasa terus bergerak dan berusaha dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Awal kehidupan insan hanya mempunyai ruang gerak yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan primer saja (makan dan minum), ibarat melalui kegiatan berburu dan meramu, dan sistem pertanian berpindah-pindah (nomad).

Kebiasaan ini berjalan cukup usang dan diturunkan dari satu generasi, ke generasi berikutnya. Proses kehidupan tersebut merupakan pendidikan dan pembelajaran seiring dengan terus meningkatnya jumlah populasi insan dan terus meningkatnya kebutuhan hidup.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup pada kondisi jumlah penduduk yang semakin padat maka mulai ditemukan banyak sekali temuan gres dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang percepatan pemenuhan kebutuhan tersebut. Hasil perkembangan iptek tersebut diantaranya dalam bidang transportasi.

Aktivitas ekonomi kini ini, baik yang bekerjasama dengan pertanian, perdagangan, jasa maupun industri, kelangsungannya tidak terlepas dari transportasi. Di negara-negara maju, misalnya: di Eropa dan Amerika, lengkapnya sarana dan prasarana transportasi telah mendukung keberhasilan sebagai negara-negara Industri.

Pada negara-negara yang hanya mempunyai beberapa jalan raya, pertukaran barang terjadi dalam skala kecil dan kebanyakan merupakan produk lokal. Seandainya, sarana dan prasarana transportasi dikembangkan, laba akhir pertukaran barang sanggup ditingkatkan.

Sebagai rujukan di Prancis, awalnya kebanyakan petani menanam anggur lantaran dianggap lebih berharga dan sangat menguntungkan, sedangkan kebutuhan akan gandum lebih baik didatangkan dari negara lain.

Dengan demikian, transportasi merupakan akomodasi yang menawarkan pelayanan kepada masyarakat untuk menggerakkan dan menunjang acara masyarakat, barang, dan jenis lainnya yang dianggap berharga oleh masyarakat dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Keberadaan transportasi di permukaan bumi mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan keadaan populasi penduduk. Hal ini sanggup dilihat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk di suatu tempat, pergerakan (mobilitas) pun semakin kompleks di tempat tersebut.

Beberapa alasan yang mengakibatkan berkembangnya sistem transportasi dari waktu ke waktu, antara lain sebagai berikut:
  1. Sumber daya alam yang tersedia tidak tersebar secara merata, sehingga terjadi pergerakan insan untuk mencari dan mencapai lokasi sumber daya alam yang dibutuhkan.
  2. Jumlah dan penyebaran penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain.
  3. Adanya perbedaan kualitas dan kemampuan masyarakat, sehingga ada sekelompok masyarakat yang mempunyai teknologi yang tinggi dan ada pula sekelompok masyarakat yang teknologinya masih konvensional.
  4. Adanya perbedaan kemampuan mengelola lahan, sehingga adanya perbedaan tingkat sosial ekonomi masyarakat, yang saling membutuhkan sarana transportasi untuk menunjang kehidupannya.

Adanya transportasi memungkinkan relasi antar daerah, relasi antar hinterland dan foreland, serta menimbulkan dampak sosial ekonomi penduduk dan penggunaan lahan. Keberadaan sarana dan prasarana transportasi tidak sanggup lepas dari efek banyak sekali faktor geografi, di antaranya sebagai berikut.


2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transportasi

a. Iklim

Kondisi iklim kuat sangat besar pada kelancaran sarana transportasi, terutama transportasi bahari dan udara. Adanya angin ribut topan, kabut, hujan, salju, maupun asap tebal memungkinkan terganggunya penerbangan dan pelayaran yang akan dilakukan.

Di daerah yang mempunyai curah hujan yang tinggi menimbulkan pemeliharaan jalan raya dan kereta api menjadi lebih tinggi, jalan akan cepat rusak akhir aliran air dan banjir.

Bahkan fenomena perubahan fungsi jalan pada waktu hujan sebagai sungai merupakan fenomena yang sering terjadi, akhir tidak disiplinnya masyarakat dalam membersihkan susukan air dan membuang sampah tidak pada tempatnya.

b. Struktur Geologi

Kondisi batuan di tiap wilayah berbeda-beda, ada wilayah yang mempunyai kondisi batuan yang stabil dan ada juga daerah yang mempunyai kondisi batuan yang tidak stabil. Kondisi ini sangat kuat terhadap kestabilan jalan. Jalan yang berada di daerah labil cenderung cepat rusak. 

Hal ini akan menimbulkan tingginya biaya pemeliharaan dan perbaikan jalan. Sebaliknya, jalan yang berada di daerah yang stabil cenderung lebih awet.

c. Keadaan Morfologi

Keberadaan morfologi suatu daerah sangat kuat pada sarana transportasi darat. Misalnya, di daerah perbukitan dan pegunungan yang selalu labil dan berkelok-kelok akan menimbulkan pembuatan dan pemeliharaan jalan menjadi mahal.

Selain itu diharapkan prasarana lain, contohnya jembatan dan terowongan. Begitu juga keberadaan morfologi dasar bahari sangat kuat pada kecepatan kapal, besarnya muatan kapal dan pembuatan dermaga atau pelabuhan.

d. Faktor Sosial

Keberadaan dan kelengkapan sarana dan prasarana transportasi intinya merupakan tuntutan masyarakat untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, contohnya bepergian ke tempat kerja, sekolah, belanja, relasi sosial, bisnis, rekreasi, dan lain-lain.

Semua itu, melahirkan tuntunan adanya jalan, angkutan dan rute-rute yang efisien, aman, dan nyaman.

e. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi sebagai hasil dari pertumbuhan industri dan acara komersial lainnya telah mendorong semakin meningkatnya kebutuhan akan transportasi. Semakin tinggi dan kompleks acara atau kemajuan ekonomi suatu masyarakat sanggup dilihat atau diukur dari kondisi jaringan transportasinya.

Jalan yang lebar, terpelihara, banyak lintasan, lengkapnya sarana angkutan, terminal, pelabuhan, dan stasiun sangat berkolerasi dengan membaiknya keadaan ekonomi masyarakat sekitarnya.

f. Keadaan Politik dan Kebijaksanaan Pemerintah

Pembuatan jaringan transportasi seringkali dibentuk lantaran latar belakang politik dengan tujuan untuk memudahkan pengawasan, keamanan, dan pertahanan, walaupun mungkin secara hemat kurang menguntungkan atau bahkan tidak ada.

Pembangunan akomodasi transportasi juga merupakan kecerdikan pemerintah dalam rangka pembangunan, baik nasional, regional maupun lokal semoga pertumbuhan ekonomi sanggup dipercepat di samping kestabilan politik dan pemerataan pembangunan sanggup diciptakan.

g. Teknologi yang dimiliki

Setiap sarana dan prasarana transportasi mempunyai karakteristik tersendiri. Misalnya kereta api memerlukan lokomotif dengan mesin pelopor yang berbeda (batubara, listrik, diesel) dan jaringan rel kereta api yang baik dan kuat. 

Pesawat terbang bekerjasama dengan daya angkut, mesin pesawat, kapasitas bandaranya, sistem komunikasi udara, dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk layaknya suatu penerbangan.

Kapal bahari dengan rute dermaga, kecepatan mesin dan daya angkut.

Semua itu harus didukung oleh teknologi transportasi yang dimiliki. Apabila penguasaan teknologinya belum memadai maka sistem transportasi yang aman, nyaman, mudah, dan terjangkau oleh masyarakat mustahil terwujud.

Selain beberapa laba dan keunggulan yang sanggup diraih dari pengembangan sarana transportasi, juga sanggup memunculkan dampak negatif.


Adapun beberapa dampak yang ditimbulkan dari keberadaan transportasi, antara lain sebagai berikut:
  1. Perubahan Penggunaan Lahan
    Perbaikan dan pembukaan jalan sebagai sarana transportasi, sanggup mengakibatkan perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali. Misalnya, perubahan pengguna lahan hutan menjadi tegalan, perubahan lahan hutan menjadi pemukiman, dan seterusnya. Penataan ruang yang tidak terkendali sanggup menimbulkan banyak sekali tragedi ibarat banjir dan erosi.
  2. Perbedaan Harga Lahan
    Perbaikan dan pembukaan saran transportasi dapa mengakibatkan naiknya harga tanah dan terjadinya perbedaan kelas harga tanah. Semakin akrab ke jalan maka harga tanah semakin tinggi, sedangkan semakin jauh dari jalan maka harga tanah semakin rendah. Hal ini akan memacu jual beli tanah dan pengalihan fungsi.
  3. Penyebaran dan Kepadatan Penduduk
    Peningkatan sarana transportasi sanggup mengakibatkan penyebaran penduduk semakin merata dan kepadatan penduduk semakin tinggi. Hal ini akan memicu pemilikan lahan yang semakin sempit, sehingga pengolahan lahan semakin intensif, dan pada gilirannya produktivitas lahan semakin menurun dan petani semakin miskin.
  4. Tingginya Mobilitas Penduduk
    Perbaikan sarana transportasi akan memacu mobilitas penduduk, baik berupa migrasi, urbanisasi, maupun gerakan sirkuler lainnya. Hal ini sanggup mengakibatkan perubahan mata pencaharian penduduk yang tadinya bertani menjadi beralih ke sektor lain, sehingga tenaga kerja sektor pertanian semakin berkurang.
  5. Perubahan Budaya Masyarakat
    Perbaikan sarana transportasi sanggup mengakibatkan perubahan budaya masyarakat yang dilaluinya,. Perubahan tersebut sanggup berbahaya apabila filter budaya yang dimiliki masyarakat kurang kuat, alasannya yakni bisa jadi yang diserap ialah budaya yang kurang baik dan negatif. Tetapi apabila filter budaya yang dimiliki masyarakatnya kuat maka kekhawatiran tersebut tidak akan terjadi.
  6. Memacu Pembangunan Berbagai Fasilitas Fisik
    Membangun sarana transportasi sanggup memacu pembangunan akomodasi fisik lainnya ibarat pemukiman, villa, sarana hiburan, dan rekreasi. Perubahan ini akan mengakibatkan rusaknya tata ruang yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu fungsi lahan sebagai daerah resapan jadi berkurang.

    Sarana transportasi yang telah dijelaskan tersebut erat kaitannya dengan algomerasi industri. Sebagaimana klarifikasi bahwa diantara faktor-faktor penyebab munculnya algomerasi industri pada suatu wilayah, mempunyai prinsip yang sama yaitu untuk memperhitungkan biaya transportasi minimum semoga sanggup menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan.

    selain itu, sistem transportasi yang baik dan gampang di suatu tempat atau wilayah merupakan salah satu alasan untuk terjadi aglomerasi industri pada tempat atau wilayah bersangkutan.

    Untuk menganalisis relasi antara sarana transportasi dan aglomerasi industri, sanggup diikuti pada rujukan masalah berikut. Misalnya pada suatu proses pembangunan industri, sumber materi mentah (B), pasar (P), dan sumber energi (E) terdapat pada sempurna yang terpisah-pisah.

    Dalam hal ini faktor tenaga kerja dianggap faktor yang selalu bergerak untuk mengikuti lokasi industri, sehingga sanggup diabaikan. Aglomerasi industri akan terjadi pada kisaran sekitar ketiga faktor tersebut.

    Proses aglomerasi industri terjadi lantaran setiap perencanaan atau penentu kebijakan dalam pemilihan lokasi akan memmerhatikan terapan konsep isotim dan isodapen dalam memperhitungkan biaya transportasi minimum.

Isotim yakni garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai biaya transportasi yang sama. Isodapen yakni garis-garis yang menghubungkan tempat yang mempunyai kenaikan biaya transportasi yang sama besarnya di atas biaya transportasi lokal minimum akan terletak pada daerah yang berbentuk segitiga (segitiga algomerasi). 

Di Indonesia fenomena kota global terjadi di Jakarta Metropolitan. Industri sektor keuangan dan perdagangan terpadu dalam kapitalis global. Ruang dipakai dengan cepat dalam perkembangan kota baru. Akibatnya, tanah pertanian beralih ke dalam penggunaan perkotaan lantaran banyak daerah perumahan di sentra kota bermetamorfosis sentra niaga, hotel-hotel, banyak sekali apartemen dengan bangunan tinggi, perkantoran dan sebagainya.


Nah itulah pembahasan geografi mengenai Keterkaitan Sarana Transportasi dengan Algomerasi Industri, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi semua orang.

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel