INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Menentukan Jenis Iptek Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Halo teman-teman kali ini kita akan mempelajari Pendidikan Lingkungan Hidup atau sering disebut dengan PLH tentang Menentukan Jenis IPTEK dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, silahkan simak baik-baik klarifikasi dibawah ini ya.

teman kali ini kita akan mempelajari Pendidikan Lingkungan Hidup atau sering disebut denga Menentukan Jenis IPTEK dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup


1. Teknologi Biodiesel

a. Tanaman Jarak Pagar Sebagai Energi Alternatif

Tanaman jarak pagar (Jatropha Curcas Linn) berasal dari kawasan tropis Amerika Tengah, telah usang dikenal masyarakat Indonesia semenjak jaman penjajahan Jepang. Biji tumbuhan jarak mengandung persentase minyak yang besar sehingga mulai di lirik orang untuk dipakai sebagai sumber materi bakar alternatif di masa yang akan datang.

Ciri-ciri tumbuhan jarak pagar:
  • family Euphorbiaceae
  • tanaman perdu tinggi 1 hingga 7 meter, bercabang tidak teratur
  • batang kayu silindris, jikalau terluka mengeluarkan getah
  • daun lebar berbentuk jantung atau lingkaran telur melebar dengan panjang 5 hingga 15cm
  • bunga berwarna kuning kehijauan, berupa bunga beragam berbentuk malai, berumah satu
  • umur tumbuhan sanggup mencapai 20 tahun lebih

Kandungan minyak pada biji jarak cukup tinggi yaitu sekitar 30 hingga 50%. Biji jarak pagar sangat prospektif untuk dimanfaatkan sebagai materi baku minyak atau biodiesel sebab minyak jarak pagar tidak termasuk kategori minyak untuk makanan (edible oil), sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan nasional.

Ciri-ciri biji jarak pagar:
  • Biji berbentuk lingkaran dan lonjong
  • Warna kulit biji coklat kehitaman
  • Warna biji putih kecoklatan

Energi Alternatif Jarak Pagar:
  • Jarak pagar yang gampang tumbuh dan sanggup dikembangkan sebagai materi penghasil BBM alternatif (biodiesel).
  • Kandungan minyak pada biji jarak pagar cuku tinggi yaitu sekitar 30 hingga 50%
  • Biji jarak pagar sangat prospektif untuk dimanfaatkan sebagai materi baku minyak atau biodiesel, sebab minyak jarak pagar tidak termasuk kategori minyak untuk makanan (edible oil), sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan nasional.

Biodiesel:
  • Pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai materi alternatif, dilakukan dengan terlebih dahulu menerapkan proses transesterifikasi terhadap minyak jarak.
  • Proses transesterifikasi minyak jarak dilakukan dengan memakai air kimia, proses ini akan mengubah trigliserida menjadi metil ester (Biodiesel dan Gliserol).
  • Tujuannya untuk menurunkan viskositas minyak jarak dan meningkatkan daya pembakarannya sehingga sanggup dipakai sesuai standar minyak diesel untuk kendaraan bermotor.

b. Proses Pengolahan Tumbuhan Jarak

Proses transesterifikasi minyak jarak dilakukan dengan memakai air kimia, proses ini akan mengubah trigliserida menjadi metil ester (Biodiesel dan Gliserol), tujuannya untuk memilih viskositas minyak jarak dan meningkatkan daya pembakarannya sehingga sanggup dipakai sesuai standar minyak diesel untuk kendaraan bermotor.


2. Teknologi Biogas

Biogas yaitu gas yang gampang terbakar (flamable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis materi organik sanggup diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya materi organik (padat, cair) homogen menyerupai kotoran dan urine (air kencing) binatang ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana.

Jenis materi organik yang diproses sangat mempengaruhi produktivitas sistem biogas disamping parameter-parameter lain menyerupai temperatur, digester, pH, tekanan dan kelembaban udara.

Salah satu cara memilih materi organik yang sesuai untuk menjadi materi masukan sistem biogas yaitu dengan mengetahui perbandingan Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N.  Beberapa teladan yang dilakukan oleh ISAT pertanda bahwa kegiatan metabolisme dari kuman methanogenik akan optimal pada nilai rasio C/N sekitar 8 hingga 20.

a. Melestarikan Alam dengan Biogas

Biogas memperlihatkan solusi terhadap dilema penyediaan energi dengan murah dan tidak mencemari lingkungan. Biogas memperlihatkan perlawanan terhadap imbas rumah beling melalui tiga cara, yaitu:
  1. Biogas merupakan substitusi atau pengganti dari materi bakar fosil untuk penerangan, kelistrikan, memasak dan pemanasan.
  2. Methana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran yang menumpuk merupakan gas penyumbang terbesar pada imbas rumah kaca, bahkan lebih besar dibandingkan CO2. Pembakaran methana pada biogas mengubahnya menjadi CO2 sehingga mengurangi jumlah methana di udara.
  3. Dengan lestarinya hutan, maka CO2 yang ada di udara akan diserap oleh hutan yang menghasilkan oksigen yang melawan imbas rumah kaca.

b. Pemanfaatan Biogas

Limbah biogas yaitu kotoran ternak yang telah hilang gas nya (slurry), merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan bahkan unsur-unsur tertentu menyerupai protein, selulose, lignin dan lain-lain tidak sanggup digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik pada biogas telah dicobakan pada tumbuhan jagung, bawang merah, dan padi.


Itulah pembahasan PLH mengenai Menentukan Jenis IPTEK dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, semoga artikel ini bermanfaat bagi semua orang.

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel